Kamis, 16 Juli 2015

[006] Al An'am Ayat 051


««•»»
Surah Al An'aam 51

وَأَنْذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْ يُحْشَرُوا إِلَى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِنْ دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
««•»»
wa-andzir bihi alladziina yakhaafuuna an yuhsyaruu ilaa rabbihim laysa lahum min duunihi waliyyun walaa syafii'un la'allahum yattaquuna
««•»»
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa.
««•»»
And warn by its[1] means those who fear being mustered toward their Lord, besides whom they shall have neither any guardian nor any intercessor, so that they may be Godwary.
[1] That is, the Qurʾān, referred to in the preceding verse: ‘I follow only what is revealed to me.’
««•»»

Pada ayat ini Allah swt memerintahkan Rasul-Nya agar memberi peringatan dan menyampaikan ancaman Allah kepada orang-orang yang mengingkari seruannya, setelah pada ayat-ayat yang lalu Allah memerintahkan agar menyampaikan risalahnya. Hal ini adalah wajar, karena orang yang diberi peringatan dan ancaman itu telah sampai kepadanya seruan Rasul dan pelajarannya, sehingga dapat mengambil manfaat dari ajaran itu, sesuai dengan firman Allah swt:

إِنَّمَا تُنْذِرُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَمَنْ تَزَكَّى فَإِنَّمَا يَتَزَكَّى لِنَفْسِهِ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanyalah orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatnya dan mereka mendirikan salat dan barang siapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri dan kepada Allah lah kembali (mu).
(QS. Faathir [35]:18)

Dan firman Allah swt:
إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. "Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
(QS. Yasin [36]:11)

Tegasnya Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw agar memberi peringatan kepada orang-orang yang telah beriman, yang telah mengakui adanya hari akhirat dan adanya hari yang di waktu itu manusia menghadap Allah mempertanggungjawabkan segala perbuatannya yang telah dilakukannya di dunia, sebagaimana tersebut dalam firman Allah swt:

يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِنَفْسٍ شَيْئًا وَالْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ
(Yaitu) hari (ketika) seseorang tiada berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.
(QS. Al Infitar [82]:19)

Orang-orang yang telah benar-benar beriman selalu berusaha menyempurnakan takwanya kepada Allah, selalu mencari keridaan-Nya, tanpa menggantungkan diri kepada orang lain seperti wali-wali dan orang saleh. Mereka yakin dan percaya bahwa iman, amal dan kebersihan jiwa dapat membebaskan mereka dari segala siksaan Allah.

Adapun orang-orang kafir, mereka tidak perlu diberi peringatan itu karena peringatan dan ancaman itu tidak berfaedah baginya, mereka tidak percaya sedikitpun bahwa iman, amal dan kebersihan jiwa dapat membebaskan mereka dari siksaan Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan berilah peringatan) takut-takutilah (dengannya) dengan Alquran (orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya pada hari kiamat sedang tidak ada bagi mereka selain-Nya) yakni selain Allah (seorang pelindung) yang dapat menolong mereka (dan pemberi syafaat pun) yang dapat memberikan syafaat kepada mereka. Jumlah kalimat yang diawali dengan huruf nafi menjadi hal dari dhamir yang terdapat di dalam lafal yuhsyaruu; maksudnya tempat yang ditakuti. Dan yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang maksiat (agar mereka bertakwa) kepada Allah dengan memberhentikan diri mereka dari kebiasaan yang biasa mereka lakukan kemudian mau berbuat ketaatan.
««•»»
Say, to them: ‘I do not say to you, “I possess the treasure houses of God”, from which He provides sustenance; and I do not have knowledge of the Unseen, that which is hidden from me and has not been revealed to me. And I do not say to you, “I am an angel”, from among the angels; I only follow what is revealed to me.’ Say: ‘Is the blind man, the disbeliever, equal to the seeing man, the believer? No! Will you not then reflect’ upon this and believe?

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt. menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya, "...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa."
(QS. Al An'am [6]:51-55).

Dan Ibnu Jarir mengetengahkan melalui Ikrimah yang telah mengatakan, bahwa telah datang Atabah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Muth'im bin Addi dan Harts bin Naufal beserta para pemuka kabilah Abdul Manaf dari kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib. Kemudian mereka berkata kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir hamba-hamba sahaya tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan ditaati di kalangan kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya kami akan mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka kepada Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)."
(QS. Al An'am [6]:51-53).

Mereka yang dimaksud adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami..."
(QS. Al An'am [6]:54).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 50]•[AYAT 52]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
51of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=51&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#6:51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar