
««•»»
Surah Al An'aam 52
وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِنْ شَيْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ الظَّالِمِينَ
««•»»
walaa tathrudi alladziina yad'uuna rabbahum bialghadaati waal'asyiyyi yuriiduuna wajhahu maa 'alayka min hisaabihim min syay-in wamaa min hisaabika 'alayhim min syay-in fatathrudahum fatakuuna mina alzhzhaalimiina
««•»»
Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim) {475}.
Do not drive away those who supplicate their Lord morning and evening desiring His face.[1] Neither are you accountable for them in any way, nor are they accountable for you in any way, so that you may drive them away and thus become one of the wrongdoers.
Diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Jarir, Ibnu Hatim dan Tabrani dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Para pembesar Quraisy lewat di hadapan Rasulullah saw. dan di dekat Nabi ada sahabat nabi yang dianggap rendah kedudukannya oleh orang-orang quraisy, seperti Suhaib, Ammar, Khabbab dan yang lainnya. Para pembesar quraisy itu berkata, "Ya Muhammad! Apakah kamu rela mereka yang rendah derajat itu menjadi pengganti kami? Apakah mereka itu orang-orang yang dikaruniai Allah di antara kita? Apakah kami akan menjadi pengikut mereka? Maka singkirkanlah mereka dari kamu, mudah-mudahan jika mereka telah tersingkir, kami akan mengikuti "engkau". Maka Allah menurunkan ayat 50, 52 dan 53 surah ini.
Allah swt. memperingatkan agar Rasulullah jangan sekali-kali mengabaikan orang-orang yang menyembah dan menyeru Allah pagi dan petang, semata-mata untuk mencari keridaan Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya, walaupun mereka itu adalah orang-orang miskin atau orang-orang yang termasuk orang-orang yang rendah di dalam masyarakat.
Mereka beribadah, beramal dan bersedekah semata-mata karena Allah, tidak menginginkan puja dan puji dari manusia,
sebagaimana tersebut dalam firman Allah swt.
إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا
Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu, hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.
(QS Al Insan [76]:9)
Dan firman Allah:
وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى • إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى • وَلَسَوْفَ يَرْضَى
Padahal tidak ada seorangpun memberikan sesuatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya yang Maha Tinggi dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.
(QS. Al Lail [92]:19-21)
Sekalipun di antara mereka ada orang dipandang rendah kedudukannya dalam masyarakat tetapi dia di sisi Allah adalah orang yang paling mulia.
Allah swt berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(QS. Al Hujuurat [49]:13)
Ayat di atas dan asbabnuzulnya mengisyaratkan pada Nabi Muhammad saw. bahwa telah berlaku pula sunah Allah pada beliau seperti yang telah berlaku pada Rasul-rasul yang terdahulu, yaitu kebanyakan dari orang-orang yang mula-mula beriman dan mengikuti seruan mereka adalah orang-orang yang mempergunakan akal pikirannya tetapi mereka adalah orang-orang yarg miskin atau orang-orang yang dipandang hina oleh masyarakatnya, sedang pemuka-pemuka masyarakat dan orang-orang kaya memusuhi dan mengingkari seruan Rasul,
sebagaimana firman Allah swt.
وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ • وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ
Dan kami tidak mengutus kepada suatu negeri seoang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negara itu berkata, "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya." Dan mereka berkata, "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (dari pada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab".
(QS. Saba' [34]:34-35)
Dan firman Allah swt:
فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلَّا بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلَّا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ
Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-arang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja dan kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta".
(QS. Huud []11:27)
Dan Allah swt, memperingatkan Nabi Muhammad saw. bahwa dia tidak berwenang menilai perbuatan orang-orang yang menyeru dan menyembah Allah pagi dan petang itu, sebagaimana pula mereka tidak berwenang menilai
perbuatan Rasul. Yang berwenang menilai semuanya hanyalah Allah karena Dia Pemilik dan Penguasa Semesta Alam. Orang-orang Mukmin bukanlah budak dan bukan pula pesuruh atau pegawai Rasul, mereka adalah hamba Allah bertugas menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia.
Allah swt berfirman.
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ • لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُسَيْطِرٍ
Maka berilah peringatan karena sesungguhnya kami hanyalah orang-orang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa alas mereka.
(QS. Al Ghasiyah [88]:21-22)
Oleh sebab itu janganlah sekali-sekali Nabi Muhammad mengusir orang-orang yang menyembah dan menghambakan diri pagi atau petang itu. Jika Nabi saw. melakukannya maka berarti ia termasuk orang-orang yang zalim karena yang berwenang menilai dan memberi balasan itu hanyalah Allah semata.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari sedangkan mereka menghendaki) dengan ibadahnya itu (keridaan-Nya) Yang Maha Tinggi bukannya untuk tujuan meraih sesuatu dari keduniaan. Mereka adalah kaum muslimin yang miskin sedangkan kaum musyrikin sangat tidak menyukai mereka lalu orang-orang musyrik meminta kepada Nabi saw. agar beliau mengusir mereka dari sisinya supaya orang-orang musyrik itu dapat duduk bersama-sama dengan beliau. Kemudian Nabi saw. bermaksud untuk memenuhi permintaan orang-orang musyrik itu agar mereka mau masuk Islam. (Kamu tidak memikul tanggung jawab terhadap perbuatan mereka) huruf min adalah tambahan (sedikit pun) jika hati mereka tidak rela (dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka) sebagai jawab dari nafi (sehingga kamu termasuk orang-orang yang lalim) jika kamu melakukan hal itu.
««•»»
And do not drive away those who call upon their Lord at morning and evening desiring, through their worship, His countenance, exalted be He, and not [desiring] any of the transient things of this world — and these are the poor. The idolaters had reviled them and demanded that he [the Prophet] expel them, so that they could sit with him. The Prophet (s) wanted [to do] this, because of his desire that they become Muslims. You are not accountable for them in anything (min shay’in: min is extra), if what they hide in themselves be displeasing; nor are they accountable for you in anything, that you should drive them away (this is the response to the negative sentence) and be of the evildoers, if you do this.
Surah Al An'aam 52
وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِنْ شَيْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ الظَّالِمِينَ
««•»»
walaa tathrudi alladziina yad'uuna rabbahum bialghadaati waal'asyiyyi yuriiduuna wajhahu maa 'alayka min hisaabihim min syay-in wamaa min hisaabika 'alayhim min syay-in fatathrudahum fatakuuna mina alzhzhaalimiina
««•»»
Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim) {475}.
{475} Ketika Rasulullah s.a.w. sedang duduk-duduk bersama orang mukmin
yang dianggap rendah dan miskin oleh kaum Quraisy, datanglah beberapa
pemuka Quraisy hendak bicara dengan Rasulullah, tetapi mereka enggan
duduk bersama mukmin itu, dan mereka mengusulkan supaya orang-orang
mukmin itu diusir saja, lalu turunlah ayat ini.
««•»»Do not drive away those who supplicate their Lord morning and evening desiring His face.[1] Neither are you accountable for them in any way, nor are they accountable for you in any way, so that you may drive them away and thus become one of the wrongdoers.
[1] Or ‘desiring only Him.’ The phrase ‘yurīdūna wajha’ has been
interpreted variously as meaning ‘seeking His nearness,’ ‘seeking His
presence,’ ‘desiring His reward,’ ‘seeking His pleasure,’ and ‘pursuing
His path.’ Cf. 18:28.
««•»»Diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Jarir, Ibnu Hatim dan Tabrani dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Para pembesar Quraisy lewat di hadapan Rasulullah saw. dan di dekat Nabi ada sahabat nabi yang dianggap rendah kedudukannya oleh orang-orang quraisy, seperti Suhaib, Ammar, Khabbab dan yang lainnya. Para pembesar quraisy itu berkata, "Ya Muhammad! Apakah kamu rela mereka yang rendah derajat itu menjadi pengganti kami? Apakah mereka itu orang-orang yang dikaruniai Allah di antara kita? Apakah kami akan menjadi pengikut mereka? Maka singkirkanlah mereka dari kamu, mudah-mudahan jika mereka telah tersingkir, kami akan mengikuti "engkau". Maka Allah menurunkan ayat 50, 52 dan 53 surah ini.
Allah swt. memperingatkan agar Rasulullah jangan sekali-kali mengabaikan orang-orang yang menyembah dan menyeru Allah pagi dan petang, semata-mata untuk mencari keridaan Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya, walaupun mereka itu adalah orang-orang miskin atau orang-orang yang termasuk orang-orang yang rendah di dalam masyarakat.
Mereka beribadah, beramal dan bersedekah semata-mata karena Allah, tidak menginginkan puja dan puji dari manusia,
sebagaimana tersebut dalam firman Allah swt.
إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا
Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu, hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.
(QS Al Insan [76]:9)
Dan firman Allah:
وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى • إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى • وَلَسَوْفَ يَرْضَى
Padahal tidak ada seorangpun memberikan sesuatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya yang Maha Tinggi dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.
(QS. Al Lail [92]:19-21)
Sekalipun di antara mereka ada orang dipandang rendah kedudukannya dalam masyarakat tetapi dia di sisi Allah adalah orang yang paling mulia.
Allah swt berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(QS. Al Hujuurat [49]:13)
Ayat di atas dan asbabnuzulnya mengisyaratkan pada Nabi Muhammad saw. bahwa telah berlaku pula sunah Allah pada beliau seperti yang telah berlaku pada Rasul-rasul yang terdahulu, yaitu kebanyakan dari orang-orang yang mula-mula beriman dan mengikuti seruan mereka adalah orang-orang yang mempergunakan akal pikirannya tetapi mereka adalah orang-orang yarg miskin atau orang-orang yang dipandang hina oleh masyarakatnya, sedang pemuka-pemuka masyarakat dan orang-orang kaya memusuhi dan mengingkari seruan Rasul,
sebagaimana firman Allah swt.
وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ • وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ
Dan kami tidak mengutus kepada suatu negeri seoang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negara itu berkata, "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya." Dan mereka berkata, "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (dari pada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab".
(QS. Saba' [34]:34-35)
Dan firman Allah swt:
فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلَّا بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلَّا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ
Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-arang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja dan kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta".
(QS. Huud []11:27)
Dan Allah swt, memperingatkan Nabi Muhammad saw. bahwa dia tidak berwenang menilai perbuatan orang-orang yang menyeru dan menyembah Allah pagi dan petang itu, sebagaimana pula mereka tidak berwenang menilai
perbuatan Rasul. Yang berwenang menilai semuanya hanyalah Allah karena Dia Pemilik dan Penguasa Semesta Alam. Orang-orang Mukmin bukanlah budak dan bukan pula pesuruh atau pegawai Rasul, mereka adalah hamba Allah bertugas menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia.
Allah swt berfirman.
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ • لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُسَيْطِرٍ
Maka berilah peringatan karena sesungguhnya kami hanyalah orang-orang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa alas mereka.
(QS. Al Ghasiyah [88]:21-22)
Oleh sebab itu janganlah sekali-sekali Nabi Muhammad mengusir orang-orang yang menyembah dan menghambakan diri pagi atau petang itu. Jika Nabi saw. melakukannya maka berarti ia termasuk orang-orang yang zalim karena yang berwenang menilai dan memberi balasan itu hanyalah Allah semata.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari sedangkan mereka menghendaki) dengan ibadahnya itu (keridaan-Nya) Yang Maha Tinggi bukannya untuk tujuan meraih sesuatu dari keduniaan. Mereka adalah kaum muslimin yang miskin sedangkan kaum musyrikin sangat tidak menyukai mereka lalu orang-orang musyrik meminta kepada Nabi saw. agar beliau mengusir mereka dari sisinya supaya orang-orang musyrik itu dapat duduk bersama-sama dengan beliau. Kemudian Nabi saw. bermaksud untuk memenuhi permintaan orang-orang musyrik itu agar mereka mau masuk Islam. (Kamu tidak memikul tanggung jawab terhadap perbuatan mereka) huruf min adalah tambahan (sedikit pun) jika hati mereka tidak rela (dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka) sebagai jawab dari nafi (sehingga kamu termasuk orang-orang yang lalim) jika kamu melakukan hal itu.
««•»»
And do not drive away those who call upon their Lord at morning and evening desiring, through their worship, His countenance, exalted be He, and not [desiring] any of the transient things of this world — and these are the poor. The idolaters had reviled them and demanded that he [the Prophet] expel them, so that they could sit with him. The Prophet (s) wanted [to do] this, because of his desire that they become Muslims. You are not accountable for them in anything (min shay’in: min is extra), if what they hide in themselves be displeasing; nor are they accountable for you in anything, that you should drive them away (this is the response to the negative sentence) and be of the evildoers, if you do this.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 51]•[AYAT 53]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
52of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=52&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#6:52
•[AYAT 51]•[AYAT 53]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
52of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=52&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#6:52
Tidak ada komentar:
Posting Komentar