Minggu, 22 Maret 2015

[006] Al An'am Ayat 019

««•»»
Surah Al An'aam 19

قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَى قُلْ لَا أَشْهَدُ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
««•»»
qul ayyu syay-in akbaru syahaadatan quli allaahu syahiidun baynii wabaynakum wauuhiya ilayya haadzaa alqur-aanu li-undzirakum bihi waman balagha a-innakum latasyhaduuna anna ma'a allaahi aalihatan ukhraa qul laa asyhadu qul innamaa huwa ilaahun waahidun wa-innanii barii-un mimmaa tusyrikuuna
««•»»
Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quraan ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quraan (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".
««•»»
Say, ‘What thing is greatest as witness?’ Say, ‘Allah! [He is] witness between me and you, and this Qurʾān has been revealed to me that I may warn thereby you and whomever it may reach.’ ‘Do you indeed bear witness that there are other gods besides Allah?’ Say, ‘I do not bear witness [to any such thing].’ Say, ‘Indeed He is the One God, and I indeed disown what you associate [with Him].’
««•»»

Dalam ayat ini Allah swt. memerintahkan lagi kepada Rasul-Nya agar menanyakan kepada orang-orang kafir Quraisy tentang syahadat (persaksian pembuktian) yang lebih kuat yakni persaksian yang tidak mungkin mengandung unsur kedustaan, kepalsuan atau kesalahan.

Syahadat ialah keterangan yang bersumber dari pengetahuan, pengenalan dan keyakinan yang didasarkan atas penyerapan indrawi atau tanggapan pikiran dan perasaan. Perkara apakah yang akan disaksikan itu?

Dan siapakah yang menjadi saksi, supaya persaksian itu tidak diragu-ragukan?

Perkara yang meminta persaksian itu ialah kerasulan Muhammad saw. dan keesaan Allah yang mutlak yang diajarkan beliau. Orang-orang kafir itu menolaknya. Untuk menghadapi perkara ini Allah swt. menanyakan kepada mereka melalui Rasul-Nya, "Persaksian siapakah yang lebih kuat dan lebih benar yang tidak menimbulkan keraguan lagi.

Kemudian Allah menyuruh Rasul-Nya untuk menjawab sendiri pertanyaan itu dengan jawaban, "Bahwa Allah yang menjadi saksi antara beliau dengan mereka dan Allah telah menurunkan Alquran kepada beliau untuk memperingatkan mereka tentang azab bagi mereka yang mendustakan kenabiannya dan ajaran yang dibawanya yang sudah diperkuat dengan persaksian Allah swt."

Demikian juga, Alquran itu diturunkan untuk memberikan peringatan kepada semua orang yang telah sampai Alquran itu kepada mereka. Wajiblah atas mereka untuk mengikuti Alquran sampai hari kiamat.

Persaksian Allah atas kerasulan Muhammad saw ialah:
Kitab Alquran sebagai mukjizat yang abadi. Manusia tidak mampu menirunya baik mengenai bahasa ataupun makna serta isinya yang mengandung berita-berita gaib, janji kemenangan bagi Rasul dan umatnya terhadap orang-orang musyrikin. Dalam Alquran itu sendiri banyak pertanyaan-pertanyaan Allah swt. tentang kenabian dan kerasulan Muhammad saw.
Kitab-kitab samawi seperti Taurat dan Injil yang menggambarkan tentang kelahiran Nabi Muhammad saw. serta sifat-sifat dan tanda-tanda kenabian beliau.

Adapun persaksian Allah swt. atas ke Maha Esaan-Nya dan ke Maha Kekuasaan-Nya untuk mengadakan hari berbangkit di samping persaksian kitab-Nya ialah:
Kejadian manusia dan alam semesta ini yang banyak di dalamnya menunjukkan bukti-bukti Keesaan-Nya dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya
Hakikat tabiat manusia yang condong untuk percaya kepada Keesaan Tuhan dengan sifat-sifat-Nya yang sempurna. Kemudian Allah menyuruh lagi Rasul saw. mengatakan kepada orang musyrikin bahwa mereka sebenarnya mengakui adanya tuhan lain di samping Allah swt. dan kepada Nabi disuruh mengatakan bahwa beliau tidak akan mengakui sebagaimana pengakuan mereka.

Bahkan beliau diperintahkan untuk mengatakan bahwa sesungguhnya Tuhan itu Allah Yang Maha Esa, sebagai pernyataan keyakinan yang berlawanan sepenuhnya dengan keyakinan orang musyrikin itu dan beliau bersih dari menuhankan apa yang mereka pandang sebagai sekutu Allah seperti patung, berhala atau nama-nama lain yang semakna dengan pengertian sekutu itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Katakanlah) kepada mereka ("Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?") menjadi tamyiz yang dialihkan dari mubtada (Katakanlah, "Allah.") jika kamu tidak mengatakannya, maka tidak ada jawaban lain bagimu selain itu. (Dia menjadi saksi antara aku dan kamu) yang menyaksikan kebenaranku.

(Dan Alquran ini diwahyukan kepadaku supaya aku memberi peringatan kepadamu) aku membuat kamu takut hai penduduk Mekah (dengannya dan kepada orang-orang yang sampai kepadanya Alquran) diathafkan kepada dhamir yang terdapat dalam Lafal undzirakum; artinya manusia dan jin yang sampai kepadanya Alquran. ("Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?") kata tanya mengandung arti ingkar.

(Katakanlah) kepada mereka ("Aku tidak mengakui") hal tersebut. (Katakanlah, "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.") terhadap Allah.
««•»»
When they said to the Prophet (s), ‘Bring us someone to testify to the truth of your prophethood, for the People of the Scripture have denied you’, the following was revealed: Say, to them: ‘What thing is greatest in testimony?’ (shahādatan: this is for specification, and is derived from the [implied] subject of the sentence). Say: ‘God — even if they do not say this, there is no other response — He, is Witness between me and you, to my truthfulness; and this Qur’ān has been revealed to me that I may warn you, [that I may] make you fear, O people of Mecca, thereby, and whomever it may reach (wa-man balagha: this is a supplement to the [suffixed] pronoun [‘you’] of undhira-kum, ‘I may warn you’), that is to say, whomever among men and jinn the Qur’ān may reach. Do you indeed bear witness that there are other gods with God?’ (this interrogative is meant as a disavowal). Say, to them: ‘I do not bear witness’, to this. Say: ‘He is only One God, and I am innocent of what you associate’, with Him of idols.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dan Ibnu Jarir, dari Sa’id atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa an-Nahham bin Zaid, Qarum bin Ka’b, dan Bahri bin ‘Amr menghadap Rasulullah saw. dan berkata: “Hai Muhammad. Engkau tidak mengetahui ada tuhan selain Allah.” Bersabdalah Rasulullah saw.: “Tiada tuhan melainkan Allah. Dengan (membawa penjelasan) itu aku diutus, dan kepada (kepercayaan) itu aku mengajak (berdakwah).” Maka Allah menurunkan ayat ini ((QS. Al An’am [6]:19-20)) sebagai penegasan bahwa Allah Maha Esa, sebagai mana mereka ketahui dalam kitab Taurat.««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 18]•[AYAT 20]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
19of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#6:19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar