
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَا يَلْبِسُونَ
««•»»
walaw ja'alnaahu malakan laja'alnaahu rajulan walalabasnaa 'alayhim maa yalbisuuna
««•»»
Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki- laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri {461}.
{461} Maksudnya: kalau Allah mengutus seorang Malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk seorang manusia, karena manusia tidak dapat melihat malaikat, dan tentu juga mereka akan berkata: ini bukan malaikat, hanya manusia seperti Kami juga, Jadi mereka akan tetap ragu-ragu.
««•»»And had We made him[1] an angel, We would have surely made him a man, and We would have surely confounded them in regard to [the truth] that they confound.
[1] That is, the apostle.
««•»»Dalam ayat ini Allah menjelaskan pandangan kaum musyrikin Mekah tentang kerasulan malaikat seperti tersebut dalam tafsir surah Al An'am ayat 8. Kalau Allah menjadikan Rasul-rasul dari golongan malaikat, seperti pendapat orang musyrikin Mekah itu, tentulah Allah akan menjadikan malaikat itu seperti manusia laki-laki dan mendengarkan ajaran-ajarannya. Tetapi bilamana malaikat yang menjadi Rasul (Nabi) itu berujud dalam bentuk manusia, maka tentulah mereka akan mengatakan dia itu manusia. Memang mereka itu tidak akan melihat lain kecuali bentuk rupa dengan sifat-sifat kemanusiaannya.
Pada saat itu timbullah kesangsian dan keragu-raguan lagi dalam jiwa mereka dan tentulah mereka akan mendustakan seperti halnya mereka mendustakan Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam
. Mereka menyatakan lagi pendapat mereka yaitu Rasul itu haruslah seorang malaikat. Demikianlah mereka berputar dalam suatu lingkaran keragu-raguan yang tak tentu ujung pangkalnya.
Kaum musyrikin Mekah ini adalah suatu contoh dari kebanyakan manusia yang terjerumus dalam kesulitan disebabkan kesalahan mereka dalam memilih pegangan hidup dan akhirnya mereka kebingungan mencari jalan keluar.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan kalau Kami jadikan rasul itu) yang diutus untuk mereka (seorang malaikat, tentulah Kami jadikan dia) artinya malaikat itu berupa (seorang laki-laki) artinya berbentuk seorang laki-laki supaya mereka bisa melihatnya, sebab manusia itu tidak akan kuat untuk melihat malaikat (dan) seandainya Kami menurunkannya lalu menjadikannya sebagai seorang laki-laki (niscaya akan Kami serupakan) Kami miripkan (atas mereka apa yang membuat mereka ragu) terhadap diri mereka, sebab mereka pasti mengatakan bahwa malaikat ini tidak lain kecuali seorang manusia seperti kamu.
««•»»
And had We appointed him, the one who is sent down to them, an angel, We would assuredly have made him, the angel, a man, that is, [We would have sent him] in the form of a man, so that they would be able to see him, since no human being is capable of seeing an angel; and, had We sent him down and made him a man, We would have assuredly confused, obscured, for them what they are confusing, for themselves, when they say, ‘This is but a mere mortal like the rest of you’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 8]•[AYAT 10]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
9of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=9&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#6:9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar