Minggu, 22 Maret 2015

[006] Al An'am Ayat 025

««•»»
Surah Al An'aam 25

وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا حَتَّى إِذَا جَاءُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
««•»»
waminhum man yastami'u ilayka waja'alnaa 'alaa quluubihim akinnatan an yafqahuuhu wafii aatsaanihim waqran wa-in yaraw kulla aayatin laa yu/minuu bihaa hattaa idzaa jaauuka yujaadiluunaka yaquulu alladziina kafaruu in haadzaa illaa asaathiiru al-awwaliina
««•»»
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: "Al-Quraan ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu."
««•»»
There are some of them who prick up their ears at you, but We have cast veils on their hearts lest they should understand it, and a deafness into their ears; and though they should see every sign, they will not believe in it. When they come to you, to dispute with you, the faithless say, ‘These are nothing but myths of the ancients.’
««•»»

Dalam ayat ini Allah swt. menjelaskan faktor-faktor yang menyatakan mereka tidak beriman. Segolongan orang-orang kafir ikut mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran yang mengajak mereka bertauhid, tetapi bunyi ayat-ayat itu tidak dapat mempengaruhi pendirian mereka, sehingga mereka tetap dalam kekafiran. Mereka tidak dapat memahami dan mengerti ayat Allah swt. ini disebabkan ada tabir yang menutup hati mereka. Mereka tidak dapat mendengar dengan baik ayat-ayat Allah swt. itu seolah-olah ada suatu benda pada telinga mereka yang mengganggu pendengaran mereka sehingga ayat-ayat Allah itu tidak menyentuh jiwa mereka.

Baik tabir hati mereka maupun sumbatan pada pendengaran mereka adalah sebenarnya gambaran dari fanatisme yang pekat atau taklid buta dari pihak mereka sendiri, kemudian Allah menjadikannya sebagai penghambat bagi mereka untuk merenungkan dan mempelajari kenyataan-kenyataan itu. Karena taklid buta itu, mereka tidak dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, mereka tidak bersedia mempertimbangkan antara paham yang mereka anut dengan paham orang lain, antara agama mereka dengan agama yang lain.

Setiap kepercayaan yang berlainan dengan apa yang mereka pegangi, ditolak tanpa memikirkan mana yang lebih dekat kepada kebenaran dan yang lebih banyak membawa petunjuk kepada jalan kebahagiaan dunia dan akhirat. Bilamana mereka melihat tanda-tanda atau bukti-bukti yang menunjukkan: kebenaran kerasulan Muhammad saw. mereka tidak mempercayainya, bahkan menuduhnya sebagai sihir disebabkan fanatisme yang pekat dan didorong oleh rasa permusuhan yang mendalam. Mereka tidak dapat lagi menanggapi maksud dari ayat-ayat Alquran dan tanggapan mereka terbatas kata-kata lahir dan ayat-ayat itu.

Demikian kosongnya hati mereka dalam menaggapi ayat-ayat itu sehingga bilamana mereka datang menemui Nabi Muhammad saw untuk membantah dakwah beliau, mereka mengatakan ayat-ayat Alquran ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang zaman dahulu.

Padahal dalam Alquran itu banyak berita tentang yang gaib, hukum-hukum, ajaran-ajaran akhlak, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya yang sampai akhir zaman tetap mempunyai nilai yang tinggi.

Tetapi kesemuanya itu dipandang oleh orang orang musyrikin itu sama dengan dongeng-dongeng dan tahyul-tahyul orang zaman dahulu yang tak memberi bimbingan hidup kepada manusia. Hal ini menunjukkan kegelapan hati dan pikiran mereka.

Sekiranya mereka mau merenung kisah dalam Alquran yang menerangkan pelajaran sejarah manusia, hukum sebab akibat yang berlaku pada umat-umat yang lalu itu, tentulah mereka tidak akan berkata demikian itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan di antara mereka ada orang-orang yang mau mendengarkanmu) apabila kamu membaca Alquran (padahal Kami telah menjadikan tutupan di atas hati mereka) penutup-penutup (agar mereka tidak memahaminya) supaya mereka tidak dapat memahami Alquran (dan di telinga mereka Kami letakkan sumbatan) sehingga mereka tuli tidak dapat mendengarnya, dengan pengertian pendengaran yang masuk di hati (Dan sekali pun mereka melihat segala tanda kebenaran, mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, "Tiadalah) tidak lain (ini) Alquran ini (kecuali dongengan) cerita-cerita bohong (orang orang dahulu.") sama seperti lelucon-lelucon dan legenda-legenda; asaathiir adalah bentuk jamak dari usthuurah.
««•»»
And there are some of them who listen to you, when you recite, and We have placed veils, covers, upon their hearts so that they do not understand it, [so that] they [do not] comprehend the Qur’ān; and in their ears a heaviness, a deafness, so that they do not hear it with a willingness to accept it. And if they were to see every sign, they would not believe in it, so that when they come to you to argue with you, the disbelievers say, ‘This, Qur’ān, is nothing but the fables, the lies, of the ancients’, similar to [their] jokes and strange tales (asātīr, ‘fables’, is the plural of ustūra).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 24]•[AYAT 26]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
25of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=25&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#6:25

[006] Al An'am Ayat 024

««•»»
Surah Al An'aam 24

انْظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
««•»»
tsumma lam takun fitnatuhum illaa an qaaluu waallaahi rabbinaa maa kunnaa musyrikiina
««•»»
Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta kepada diri mereka sendiri dan hilanglah daripada mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan.
««•»»
Look, how they forswear themselves, and what they used to fabricate has forsaken them!
««•»»

Sesudah Allah menceritakan pernyataan orang-orang musyrikin pada hari kiamat itu yang berusaha untuk membersihkan diri mereka dari kemusyrikan, maka dalam ayat ini Allah menyuruh Rasul saw. dan umatnya untuk memperhatikan sikap orang musyrikin yang sangat mengherankan itu. Bagaimana bisa terjadi mereka membohongi diri mereka di hadapan Tuhan Yang Maha Mengetahui segala yang gaib, yang tidak memerlukan kesaksian kesaksian. Suatu keanehan dan kejanggalan yang patut diperhatikan bahwa segala apa yang mereka anggap sekutu-sekutu Allah ternyata tidak memberi faedah sedikitpun kepada mereka. Syafaat, pertolongan, restu, perlindungan dan lain sebagainya yang mereka harapkan dari sekutu-sekutu itu lenyap dari mereka.

Firman Allah swt.:
أَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالُوا ضَلُّوا عَنَّا
Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?. Orang orang musyrik itu menjawab, "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami".
(Q.S Al A'raf [7]:37)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Allah berfirman (Lihatlah) olehmu Muhammad (bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri) mereka menganggap bukan sebagai orang-orang musyrik (dan hilanglah) lenyaplah (dari mereka apa-apa yang selama ini mereka buat-buat) sebagai sesembahan mereka selain Allah.
««•»»
God, exalted be He, says: See, O Muhammad (s), how they lie against themselves, by denying that their idolatry, and how that which they were forging, against God, in the way of associates, has failed, is absent [before], them!
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 23]•[AYAT 25]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
24of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=24&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#6:24

[006] Al An'am Ayat 023

««•»»
Surah Al An'aam 23
ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ
««•»»
tsumma lam takun fitnatuhum illaa an qaaluu waallaahi rabbinaa maa kunnaa musyrikiina
««•»»
Kemudian tiadalah fitnah {465} mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah",
{465} Yang dimaksud dengan fitnah di sini ialah jawaban yang berupa kedustaan.
««•»»
Then their only excuse will be to say, ‘By Allah, our Lord, we were not polytheists.’
««•»»

Kemudian Allah menerangkan dalam ayat ini bahwa sesudah mereka tidak dapat memberikan jawaban untuk mempertanggungjawabkan kemusyrikan mereka sewaktu di dunia, yakni anggapan mereka ada Tuhan lain di samping Allah, maka mereka lalu menjawab semata-mata untuk membersihkan diri dari perbuatan mereka itu. Mereka menyatakan dengan sumpah bahwa mereka bukanlah mempersekutukan Allah. Demikianlah akhir dari segala kekafiran dan kemusyrikan mereka.

Sewaktu di dunia mereka telah menganut agama nenek moyang mereka. Untuk sembahan-sembahan dan pujaan-pujaan itu, mereka rela mati terbunuh dalam peperangan. Tetapi pada akhirnya, mereka membersihkan diri dari kemusyrikan dan kekafiran itu. Seraya bersumpah, bahwa mereka mengingkari sembahan-sembahan mereka sendiri. Mereka mengira bahwa pernyataan mereka demikian itu ada manfaatnya bagi mereka, pada hal sebaliknya menambah dosa baru bagi mereka.

Tingkah laku dan perbuatan mereka adalah menjadi saksi atas kemusyrikan mereka. Kaki dan tangan mereka akan menceritakan semua dosa mereka. Oleh sebab itu, pada akhirnya mereka akan mengakui kekafiran mereka itu.

Firman Allah
رَبَّنَا هَؤُلَاءِ شُرَكَاؤُنَا الَّذِينَ كُنَّا نَدْعُوا مِنْ دُونِكَ
Ya Tuhan kami! Mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau.
(Q.S An Nahl [16]:86)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kemudian tiadalah) Takun dapat dibaca yakun (fitnah mereka) dapat dibaca fitnatuhum dan fitnatahum; artinya alasan mereka (kecuali mengatakan) selain ucapan mereka ("Demi Allah, Tuhan kami) dibaca dengan jar sebagai sifat, dan dibaca nashab sebagai seruan (kami bukanlah orang-orang yang musyrik terhadap Allah").
««•»»
Then their dissension (read accusative fitnatahum or nominative fitnatuhum) their apology, was (read lam takun or lam yakun) only to say, in other words, [was only] their saying, ‘By God, our Lord (read rabbinā as an adjective of [wa’Llāhi, ‘by God’], or rabbanā as a vocative) we were never idolaters’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 22]•[AYAT 24]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
23of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=23&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#6:23

[006] Al An'am Ayat 022

««•»»
Surah Al An'aam 22

وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوا أَيْنَ شُرَكَاؤُكُمُ الَّذِينَ كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ
««•»»
wayawma nahsyuruhum jamii'an tsumma naquulu lilladziina asyrakuu ayna syurakaaukumu alladziina kuntum taz'umuuna
««•»»
Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya {464} kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?".
{464} Semua makhluk Allah yang mukallaf.
««•»»
On the day when We gather them all together, We shall say to those who ascribed partners [to Allah] ‘Where are your partners that you used to claim?’
««•»»

Dalam ayat ini, Allah SWT memperingatkan tentang hari berbangkit, saat dikumpulkan seluruh umat manusia yang pada hari itu hanya terbagi kepada dua golongan: mereka yang rugi dan mereka yang beruntung. Kemudian Allah SWT berkata kepada orang-orang yang merugikan diri sendiri yakni orang-orang musyrikin di manakah sembahan-sembahanmu yang dulu kamu katakan sekutu Allah? Sewaktu di dunia mereka meminta pertolongan dan memanjatkan doa kepada sembahan selain Allah, yang mereka jadikan sebagai pelindung atau sebagai pengantar untuk mendekatkan diri pada Allah atau untuk memberi syafaat kepada mereka pada hari kiamat. Mengapa sembahan-sembahan itu menghilang dan tidak nampak bersama mereka pada hari kiamat?.

Seperti difirmankan Allah SWT dalam ayat ini:
وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ لَقَدْ تَقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ
Dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah pertalian antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah).
(Q.S Al An'am [6]:94)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan) ingatlah (hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik) sebagai celaan ("Di manakah sesembahan-sesembahan yang kamu katakan dahulu?") yang kalian jadikan sebagai sekutu-sekutu Allah.
««•»»
And, mention, on the day We shall gather them all together, then We shall say, in rebuke, to those who associated other gods with God, ‘Where are those associates of yours whom you were claiming?’, to be associates of God?
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 21]•[AYAT 23]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
22of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=22&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#6:22

[006] Al An'am Ayat 021

««•»»
Surah Al An'aam 21

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
««•»»
waman azhlamu mimmani iftaraa 'alaa allaahi kadziban aw kadzdzaba bi-aayaatihi innahu laa yuflihu alzhzhaalimuuna
««•»»
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.
««•»»
Who is a greater wrongdoer than him who fabricates a lie against Allah, or denies His signs? Indeed the wrongdoers will not be felicitous.
««•»»

Kemudian Allah swt. dalam ayat ini menegaskan bahwa tidak ada orang yang lebih merugi daripada orang yang berbuat dusta terhadap Allah seperti mengatakan Allah punya anak, punya sekutu atau menjadikan sesuatu selain dari Allah sebagai tumpuan doa dan pujaan, menjadikan-Nya pelindung, pengantara dan lin sebagainya dan menambah-nambah ajaran agama yang tidak ada dasarnya.

Demikian pula mereka sangat aniaya, mendustakan ayat-ayat Alquran memutar balikkan isi kitab Taurat dan Injil dan menolak mukjizat Rasul yang dikatakan mereka sebagai sihir dan mendustakan ayat-ayat alamiah yang menunjukkan Keesaan Allah swt. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat itu yakni berbuat dusta terhadap Allah ataupun mendustakan ayat-ayat-Nya apa lagi mendustakan keduanya, tidak akan memperoleh keberuntungan di hari kiamat tetapi mereka akan mendapatkan azab dari Allah swt. Di dalam dunia ini mereka tidak akan beruntung, karena mereka dikalahkan kaum muslimin seperti dalam perang Badar dan gugurnya pemimpin-pemimpin mereka.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan siapakah) artinya tidak ada seorang pun (yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan kepada Allah) yaitu menyekutukan-Nya dengan selain-Nya (atau mendustakan ayat-ayat-Nya?) Alquran. (Sesungguhnya) artinya keadaan yang sebenarnya (orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan) oleh sebab kedustaannya itu.
««•»»
And who, that is, none, does greater evil than he who invents a lie against God, by ascribing to Him an associate, or denies His signs?, the Qur’ān; it is verily the case that, they the evildoers shall not prosper, on account of this.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 20]•[AYAT 22]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
21of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=21&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#6:21

[006] Al An'am Ayat 020

««•»»
Surah Al An'aam 20

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
««•»»
alladziina aataynaahumu alkitaaba ya'rifuunahu kamaa ya'rifuuna abnaa-ahum alladziina khasiruu anfusahum fahum laa yu/minuuna
««•»»
Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah).
««•»»
Those whom We have given the Book recognize him just as they recognize their sons.1 Those who have ruined their souls will not have faith.
««•»»

Dalam ayat ini, Allah swt. menambahkan keterangan tentang kebenaran kerasulan Nabi Muhammad Saw yaitu keterangan bahwa ahli-ahli kitab dari Yahudi dan Nasrani, sebenarnya mengetahui bahwa Muhammad saw. itu sendiri karena tanda-tanda kenabian beliau sangat jelas tercantum dalam kitab-kitab mereka.

Ada di riwayatkan bahwa orang-orang kafir Mekah pergi ke Madinah menanyakan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani tentang sifat Muhammad saw. tetapi mereka memungkiri bahwa dalam Taurat dan Injil ada bagian yang menunjukkan kenabian Muhammad saw.

Allah swt. setelah menyatakan mereka telah merugikan diri sendiri disebabkan mereka tidak mempercayai kerasulan Muhammad saw. bahkan mengingkarinya dengan permusuhan. Oleh karena itu mereka mengingkari apa yang mereka ketahui. Keingkaran pendeta-pendeta Yahudi itu sama alasannya dengan keingkaran orang-orang musyrikin Mekah. Pendeta-pendeta Yahudi itu tidak mau beriman kepada Muhammad saw. karena takut kehilangan martabat dan kedudukan di tengah-tengah kaumnya, sedang dalam agama Islam sama kedudukannya Tidak berbeda antara pendeta dengan rakyat. Bila melakukan kesalahan yang sama, hukumnya akan serupa pula tak berbeda antara ulama dengan rakyat umum.

Demikian pemimpin-pemimpin Quraisy, tidak mau beriman kepada Nabi Muhammad saw. karena takut kehilangan martabat dan kedudukan. Bila mereka menganut agama Islam mereka akan duduk sejajar dengan rakyat jelata dan orang-orang miskin seperti Bilal orang Habsyah dan lain-lain, mereka itulah yang merugikan diri sendiri. Kerugian mereka itu disebabkan kelemahan cita cita dan keamanan mereka dan kehilangan pertimbangan akal sehat sehingga mereka mengingkari ilmu pengetahuan yang mereka miliki.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya mereka mengenalnya) artinya mengenal Muhammad dengan sifat-sifat atau ciri-cirinya yang terdapat di dalam Kitab mereka (seperti mereka mengenal anak-anak sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya) di antara mereka (mereka itu tidak beriman) kepada Muhammad.
««•»»
Those to whom We have given the Scripture recognise him, that is, Muhammad (s), by the descriptions of him in their Scripture, as they recognise their sons; those, of them, who have forfeited their own souls do not believe, in him.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dan Ibnu Jarir, dari Sa’id atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa an-Nahham bin Zaid, Qarum bin Ka’b, dan Bahri bin ‘Amr menghadap Rasulullah saw. dan berkata: “Hai Muhammad. Engkau tidak mengetahui ada tuhan selain Allah.” Bersabdalah Rasulullah saw.: “Tiada tuhan melainkan Allah. Dengan (membawa penjelasan) itu aku diutus, dan kepada (kepercayaan) itu aku mengajak (berdakwah).” Maka Allah menurunkan ayat ini ((QS. Al An’am [6]:19-20)) sebagai penegasan bahwa Allah Maha Esa, sebagai mana mereka ketahui dalam kitab Taurat.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 19]•[AYAT 21]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
20of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#6:20

[006] Al An'am Ayat 019

««•»»
Surah Al An'aam 19

قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَى قُلْ لَا أَشْهَدُ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
««•»»
qul ayyu syay-in akbaru syahaadatan quli allaahu syahiidun baynii wabaynakum wauuhiya ilayya haadzaa alqur-aanu li-undzirakum bihi waman balagha a-innakum latasyhaduuna anna ma'a allaahi aalihatan ukhraa qul laa asyhadu qul innamaa huwa ilaahun waahidun wa-innanii barii-un mimmaa tusyrikuuna
««•»»
Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quraan ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quraan (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".
««•»»
Say, ‘What thing is greatest as witness?’ Say, ‘Allah! [He is] witness between me and you, and this Qurʾān has been revealed to me that I may warn thereby you and whomever it may reach.’ ‘Do you indeed bear witness that there are other gods besides Allah?’ Say, ‘I do not bear witness [to any such thing].’ Say, ‘Indeed He is the One God, and I indeed disown what you associate [with Him].’
««•»»

Dalam ayat ini Allah swt. memerintahkan lagi kepada Rasul-Nya agar menanyakan kepada orang-orang kafir Quraisy tentang syahadat (persaksian pembuktian) yang lebih kuat yakni persaksian yang tidak mungkin mengandung unsur kedustaan, kepalsuan atau kesalahan.

Syahadat ialah keterangan yang bersumber dari pengetahuan, pengenalan dan keyakinan yang didasarkan atas penyerapan indrawi atau tanggapan pikiran dan perasaan. Perkara apakah yang akan disaksikan itu?

Dan siapakah yang menjadi saksi, supaya persaksian itu tidak diragu-ragukan?

Perkara yang meminta persaksian itu ialah kerasulan Muhammad saw. dan keesaan Allah yang mutlak yang diajarkan beliau. Orang-orang kafir itu menolaknya. Untuk menghadapi perkara ini Allah swt. menanyakan kepada mereka melalui Rasul-Nya, "Persaksian siapakah yang lebih kuat dan lebih benar yang tidak menimbulkan keraguan lagi.

Kemudian Allah menyuruh Rasul-Nya untuk menjawab sendiri pertanyaan itu dengan jawaban, "Bahwa Allah yang menjadi saksi antara beliau dengan mereka dan Allah telah menurunkan Alquran kepada beliau untuk memperingatkan mereka tentang azab bagi mereka yang mendustakan kenabiannya dan ajaran yang dibawanya yang sudah diperkuat dengan persaksian Allah swt."

Demikian juga, Alquran itu diturunkan untuk memberikan peringatan kepada semua orang yang telah sampai Alquran itu kepada mereka. Wajiblah atas mereka untuk mengikuti Alquran sampai hari kiamat.

Persaksian Allah atas kerasulan Muhammad saw ialah:
Kitab Alquran sebagai mukjizat yang abadi. Manusia tidak mampu menirunya baik mengenai bahasa ataupun makna serta isinya yang mengandung berita-berita gaib, janji kemenangan bagi Rasul dan umatnya terhadap orang-orang musyrikin. Dalam Alquran itu sendiri banyak pertanyaan-pertanyaan Allah swt. tentang kenabian dan kerasulan Muhammad saw.
Kitab-kitab samawi seperti Taurat dan Injil yang menggambarkan tentang kelahiran Nabi Muhammad saw. serta sifat-sifat dan tanda-tanda kenabian beliau.

Adapun persaksian Allah swt. atas ke Maha Esaan-Nya dan ke Maha Kekuasaan-Nya untuk mengadakan hari berbangkit di samping persaksian kitab-Nya ialah:
Kejadian manusia dan alam semesta ini yang banyak di dalamnya menunjukkan bukti-bukti Keesaan-Nya dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya
Hakikat tabiat manusia yang condong untuk percaya kepada Keesaan Tuhan dengan sifat-sifat-Nya yang sempurna. Kemudian Allah menyuruh lagi Rasul saw. mengatakan kepada orang musyrikin bahwa mereka sebenarnya mengakui adanya tuhan lain di samping Allah swt. dan kepada Nabi disuruh mengatakan bahwa beliau tidak akan mengakui sebagaimana pengakuan mereka.

Bahkan beliau diperintahkan untuk mengatakan bahwa sesungguhnya Tuhan itu Allah Yang Maha Esa, sebagai pernyataan keyakinan yang berlawanan sepenuhnya dengan keyakinan orang musyrikin itu dan beliau bersih dari menuhankan apa yang mereka pandang sebagai sekutu Allah seperti patung, berhala atau nama-nama lain yang semakna dengan pengertian sekutu itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Katakanlah) kepada mereka ("Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?") menjadi tamyiz yang dialihkan dari mubtada (Katakanlah, "Allah.") jika kamu tidak mengatakannya, maka tidak ada jawaban lain bagimu selain itu. (Dia menjadi saksi antara aku dan kamu) yang menyaksikan kebenaranku.

(Dan Alquran ini diwahyukan kepadaku supaya aku memberi peringatan kepadamu) aku membuat kamu takut hai penduduk Mekah (dengannya dan kepada orang-orang yang sampai kepadanya Alquran) diathafkan kepada dhamir yang terdapat dalam Lafal undzirakum; artinya manusia dan jin yang sampai kepadanya Alquran. ("Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?") kata tanya mengandung arti ingkar.

(Katakanlah) kepada mereka ("Aku tidak mengakui") hal tersebut. (Katakanlah, "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.") terhadap Allah.
««•»»
When they said to the Prophet (s), ‘Bring us someone to testify to the truth of your prophethood, for the People of the Scripture have denied you’, the following was revealed: Say, to them: ‘What thing is greatest in testimony?’ (shahādatan: this is for specification, and is derived from the [implied] subject of the sentence). Say: ‘God — even if they do not say this, there is no other response — He, is Witness between me and you, to my truthfulness; and this Qur’ān has been revealed to me that I may warn you, [that I may] make you fear, O people of Mecca, thereby, and whomever it may reach (wa-man balagha: this is a supplement to the [suffixed] pronoun [‘you’] of undhira-kum, ‘I may warn you’), that is to say, whomever among men and jinn the Qur’ān may reach. Do you indeed bear witness that there are other gods with God?’ (this interrogative is meant as a disavowal). Say, to them: ‘I do not bear witness’, to this. Say: ‘He is only One God, and I am innocent of what you associate’, with Him of idols.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dan Ibnu Jarir, dari Sa’id atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa an-Nahham bin Zaid, Qarum bin Ka’b, dan Bahri bin ‘Amr menghadap Rasulullah saw. dan berkata: “Hai Muhammad. Engkau tidak mengetahui ada tuhan selain Allah.” Bersabdalah Rasulullah saw.: “Tiada tuhan melainkan Allah. Dengan (membawa penjelasan) itu aku diutus, dan kepada (kepercayaan) itu aku mengajak (berdakwah).” Maka Allah menurunkan ayat ini ((QS. Al An’am [6]:19-20)) sebagai penegasan bahwa Allah Maha Esa, sebagai mana mereka ketahui dalam kitab Taurat.««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 18]•[AYAT 20]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
19of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#6:19

Jumat, 13 Maret 2015

[006] Al An'am Ayat 018

««•»»
Surah Al An'aam 18

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
««•»»
wahuwa alqaahiru fawqa 'ibaadihi wahuwa alhakiimu alkhabiiru
««•»»
Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
««•»»
And He is the All-dominant over His servants, and He is the All-wise, the All-aware.
««•»»

Allah dalam ayat ini menegaskan kesempurnaan kedaulatan-Nya yang mutlak atas hamba-hamba-Nya. Dialah Penguasa yang tertinggi di atas hamba hamba-Nya dan menyelenggarakan serta mengatur segala masalah dan urusan mereka menurut kehendak-Nya dan tidak seorangpun yang dapat mencampuri-Nya yang dapat keluar dari daerah kekuasaan-Nya.

Kesempurnaan kekuasaan dan kedaulatan-Nya atas hamba-hamba-Nya itu disertai dengan kesempurnaan hikmah-Nya dalam mengatur kebutuhan hamba hamba-Nya dan keluasan ilmu-Nya terhadap segala perkara yang kecil dan tersembunyi. Dialah Yang Maha Mengetahui apa yang bermanfaat dan yang mudarat bagi hamba-hamba-Nya. Tak ada suatu perkarapun, melainkan diketahui-Nya akhir dari perkara itu. Pentadbiran-Nya atas hamba-hamba-Nya ini diarahkan kepada suatu tujuan yakni kesempurnaan kemanusiaan.

Dialah Yang Maha Kuasa lagi Maha Esa tak ada sekutu bagi-Nya. Karena itu tidakkah patut menyembah kepada selain dari pada-Nya.

Firman Allah swt:
فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.
(QS Al Jin: 18)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Dialah yang berkuasa) Maha Kuasa tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan-Nya, Dia Maha Tinggi (atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana) atas makhluk-Nya (lagi Maha Mengetahui) Semua yang tersimpan dalam batin mereka sebagaimana halnya yang tampak pada mereka. Ayat berikut diturunkan berkenaan dengan pertanyaan yang mereka ajukan kepada Nabi saw., "Datangkanlah kepada kami orang yang menyaksikan dirimu sebagai Nabi karena sesungguhnya orang-orang Ahli Kitab pun ingkar terhadap dirimu."
««•»»
And if God touches you with an afflictiHe is the Vanquisher, the Omnipotent, for Whom nothing is impossible, Superior [is He], over His servants, and He is the Wise, in His creation, the Aware, of their innermost [thoughts] as well as their outward [actions].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 17]•[AYAT 19]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
18of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#6:18

[006] Al An'am Ayat 017

««•»»
Surah Al An'aam 17

وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
««•»»
wa-in yamsaska allaahu bidhurrin falaa kaasyifa lahu illaa huwa wa-in yamsaska bikhayrin fahuwa 'alaa kulli syay-in qadiirun
««•»»
Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
««•»»
Should Allah visit you with some distress there is no one to remove it except Him; and should He bring you some good, then He has power over all things.
««•»»

Kemudian Allah dalam ayat ini menegaskan lagi ke Maha Kuasaan-Nya yaitu tak ada seorangpun yang dapat melenyapkan suatu kemudaratan yang ditimpakan Tuhan kepada seseorang kecuali Allah sendiri, seperti sakit, kemiskinan, dukacita, kehinaan dan lain sebagainya yang mengakibatkan penderitaan manusia baik lahir maupun batin.

Maka bukanlah berhala berhala, dukun-dukun atau pelindung lainnya selain Allah yang acap kali dipandang oleh orang musyrik, dapat menghilangkan kemudaratan tersebut. Demikian pula halnya tak ada seorangpun yang dapat mencegah suatu kebaikan yang dianugerahkan Allah kepada seseorang seperti kekayaan, kesehatan, kemuliaan, kekuatan dan lain sebagainya yang menimbulkan kebahagiaan baik lahir maupun batin. Allah Kuasa memelihara segala kebaikan itu agar seseorang tetap sebagaimana yang dikehendaki-Nya.

Nabi Muhammad saw. setiap habis salat lima waktu membaca antara lain:
اللهم لا مانع لما أعطيت ولا معطى لما منعت ولا ينفع ذاالجد منك الجد
Ya Allah tak ada yang mencegah terhadap apa yang Kau berikan, tak ada yang memberi terhadap apa yang Engkau cegah dan tidak memberi manfaat segala kesungguhan orang yang bersungguh-sungguh terhadap kehendak Mu
(HR Bukhari dari Warrad. Sekretaris al Mughirah Ibnu Syu'bah)

Ayat ini menunjukkan pula bahwa setiap manusia baik yang menginginkan kebaikan atau yang menghindari kemudaratan, haruslah meminta pertolongan kepada Allah swt. semata-mata dengan berusaha menurut sunah-Nya yang berlaku dalam alam ini dan dengan menghadapkan doa sepenuhnya kepada-Nya.

Firman Allah swt.
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Berdoalah kepada Ku, niscaya Ku perkenankan bagimu.
(QS Al Mu'min [40]:60)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu) musibah, seperti sakit dan kemiskinan (maka tidak ada yang menghilangkannya) tidak ada yang bisa mengangkatnya (daripadanya selain Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu) seperti kesehatan dan kecukupan (maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap segala sesuatu) berada pada kekuasaan-Nyalah segala sesuatu itu; tidak ada seorang pun yang dapat menolaknya dari dirimu selain daripada-Nya sendiri.
««•»»
And if God touches you with an affliction, a trial, such as an illness or impoverishment, then none can remove it, [none can] lift it, except Him; and if He touches you with good, such as health and affluence, then He has power over all things, including His touching you with this, and none other than Him has the power to remove it from you.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 16]•[AYAT 18]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
17of165
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=6&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#6:17